Kelas : 2KA23
Npm: 12116799
Dosen: Siti Rahma
Strategi Layanan
*Pengantar*
Manajemen layanan Sistem Informasi atau
IT Service Management (ITSM) Mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas
layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh
penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia,
proses dan informasi . ITSM sangat penting untuk perusahaan karena umumnya menangani
masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations
architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya
sendiri. Layanan TI juga bertindak sebagai agen perubahan untuk memfasilitasi
transformasi bisnis.Manajemen Layanan Sistem Informasi dapat membantu penyedia
lyanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini. Dalam hal ini, ITSM dapat
dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya
perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah
dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya,
seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.
*Tata
Kelola Strategi Layanan*
1.
Organ utama tata kelola adalah Dewan Komisioner; yang bersifat kolektif
kolegial
2.
Organ pendukung tata kelola adalah Sekretariat, Dewan Audit, Komite Etik
dan komite lainnya;
3.
Infrastruktur tata kelola terdiri dari pedoman (code), piagam (charter), peraturan,
prosedur (SOP) dan sistem informasi sebagai acuan di dalam
menjalankan fungsi dan tugas, serta menerbitkan laporan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.
*Jenis Penyedia Jasa Layanan TI*
Manajemen Pelayanan Sebagai Aset
Strategis
Adalah awal dari sebuah proses peningkatan manajemen
aset yang berkelanjutan untuk memastikan manajemen yang mampu memberikan
layanan yang berkualitas. Hal ini dapat dibangun secara efektif dengan
manajemen aset yang mengkombinasikan manajemen, keuangan, ekonomi, teknik dan
praktek lainnya untuk aset tersebut.
Tujuan dari manajemen aset strategi menurut
Departement of Treasury and Finance Tasmania Government adalah untuk
memaksimalkan potensi pelayanan aset, mengurangi
permintaan aset baru, mencapai value for money yang lebih besar,
mengeliminasi pengadaan dan kepemilikan aset yang tidak
dibutuhkan dan memfokuskan perhatian pada hasil. Manajemen aset strategik
dilengkap dengan sebuah kerangka yang dapat membuat setiap kegiatan dalam
siklus hidup aset menjadi lebih baik. Hal utama dari kerangka ini adalah
bahwa manajemen aset strategi harus konsisten dengan misi perusahaan dan
terintergrasi dengan komponen manajemen strategis lain.
Ada dua komponen strategi pelayanan.
Strategi
pelayanan yang jelas tentang pengembangan strategi untuk pengiriman layanan
tertentu, tetapi ada juga strategi pengembangan manajemen pelayanan sebagai kompetensi untuk memberikan pelayanan
sebagai bagian dari strategi bisnis dan sebagai dasar untuk pemerintahan yang
baik . Pengembangan manajemen pelayanan sebagai aset
strategis merupakan pusat strategi pelayanan .
*Empat P Strategi*
A.Perspective (Perspektif)
Adalah visi dan arah Anda untuk layanan yang
akan Anda berikan, dan dicapai melalui percakapan dengan pemangku kepentingan
Anda.
B. Position (Posisi)
Adalah bagaimana Anda akan
membedakan dari pesaing Anda; yaitu, apa proposisi nilai unik Anda? Karena
posisi suara memandu Anda dalam hal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan berdasarkan kemampuan Anda untuk membedakan diri dari
kompetisi.
C. Plan (Rencana)
Menggambarkan bagaimana Anda akan
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Ini berfokus pada anggaran
keuangan, portofolio layanan Anda, pengembangan layanan baru, investasi dalam
aset layanan dan rencana perbaikan.
D. Pattern (Pola)
Merepresentasikan keputusan dan
tindakan konsisten sepanjang waktu; yaitu, cara fundamental organisasi dalam
melakukan sesuatu. Itu tertanam dalam cara Anda berbisnis. Sistem manajemen,
organisasi, kebijakan, proses, jadwal, dan anggaran semuanya memiliki pola yang
dapat dibedakan. Pola dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif.
*Manajemen Layanan sebagai Aset Strategi*
Penggunaan ITIL dapat
mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan
Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus
dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
- Kapabilitas
Kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi
proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
menyebarkan sumber daya
- Sumber daya
Masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya
keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Selain itu Manajemen Layanan nantinya atau bahkan sudah menggunakan proses otomatisasi yang menjadi bagian dari asset strategis untuk menghemat sumber daya manusia. Proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dikemudian harinya.
Selain itu Manajemen Layanan nantinya atau bahkan sudah menggunakan proses otomatisasi yang menjadi bagian dari asset strategis untuk menghemat sumber daya manusia. Proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dikemudian harinya.
*Mengembangkan Strategi untuk Layanan Khusus*
Pada dasarnya,
manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk
memudahkan atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan
khusus siswa di sekolah. Secara koseptual, bidang garapan Manajemen Layanan
Khusus Sekolah diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling,
layanan perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan manajemen
layanan kafetaria/kantin sekolah. Layanan-layanan tersebut harus di kelola
secara baik dan benar sehingga dapat membantu memperlancar pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah.
*Aset Layanan*
Aset merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya aset
yang dimiliki perusahaan, bisnis dapat terus beroperasi dengan lancar. Aset
bukan hanya dalam bentuk uang tunai, tanah, bangunan, peralatan, ataupun
perlengkapan. Namun aset juga dapat berupa sumber daya manusia seperti karyawan
dan pelanggan. Dua aset tersebutlah yang dapat membantu bisnis terus beroperasi
dengan lancar. Lalu, apa pentingnya kedua aset ini dalam suatu perusahaan?
Simak jawabannya di bawah ini.
Karyawan sebagai Aset Perusahaan
Karyawan adalah salah satu aset terpenting bagi
perusahaan. Dengan kepuasan dari karyawan terhadap perusahaan, tidak menutup
kemungkinan bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Tak
hanya itu, karyawan juga memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis
perusahaan, seperti:
·
Meningkatkan Daya
Saing Perusahaan, setiap karyawan memiliki kemampuan dan
potensi yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini, karyawan dapat
meningkatkan kualitas kerja mereka masing-masing yang secara otomatis juga
dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
·
Memberikan Inovasi
Baru, perusahaan terkadang mengalami jalan
buntu ketika ingin mengembangkan bisnisnya, disinilah peran penting seorang
karyawan. Dengan kreativitas karyawan, perusahaan dapat membuat inovasi dalam
bisnisnya yang tentunya akan memengaruhi keberlangsungan dan juga perkembangan
bisnis.
·
Menjaga Citra
Perusahaan, karyawan sangat berpengaruh dalam
menjalin hubungan antara pihak internal maupun eksternal. Dengan adanya
hubungan baik yang dijalin antara karyawan dan pihak lain, perusahaan akan
mendapatkan citra yang baik juga dari pihak-pihak tersebut.
Pelanggan sebagai Aset Perusahaan
Selain karyawan, pelanggan juga merupakan aset penting
bagi perusahaan. Suatu bisnis tidak akan dapat berjalan tanpa adanya pelanggan.
Perusahaan dapat kehilangan barang dagang dan aset fisik lainnya, namun ketika
perusahaan masih memiliki pelanggan, terutama yang loyal terhadap perusahaan,
bisnis akan terus berjalan.
·
Menambah Pendapatan
Perusahaan, tanpa adanya pelanggan, perusahaan
tidak akan mendapatkan pendapatan. Hal ini tentu membuat buruknya arus kas pada
suatu bisnis yang juga dapat menghambat perkembangan bisnis dan mengganggu
operasional bisnis.
·
Memberikan Insight
Baru, pelanggan yang loyal terhadap perusahaan
biasanya akan memberikan informasi tentang apa yang mereka butuhkan. Dari
informasi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan produknya dan memanfaatkan
peluang yang ada sesuai kebutuhan pelanggan.
·
Menjadi Inspirasi
Perusahaan, perusahaan yang mengenal pelanggannya
dengan baik dapat lebih mudah melihat dan menemukan hal-hal baru. Temuan ini
dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan ide-ide baru yang fresh untuk
membuat sebuah inovasi dari segi produk, pemasaran, pelayanan, dan lain
sebagainya.
*Proses Pengelolaan Layanan Otomasasi*
Konsep
Otomatisasi Jaringan
Sebuah konsep otomatisasi jaringan harus dapat
menggambarkan secara jelas mengenai metodologi, proses, dan teknologi yang
dibutuhkan. Hal ini juga dapat membantu team IT perusahaan dalam
mengotomatisasi konfigurasi dan manajemen perangkat jaringan. Pada akhirnya,
otomatisasi jaringan dapat meningkatkan ketersediaan layanan jaringan dan
memudahkan pengelolaan jaringan virtual di
perusahaan anda.
Otomatisasi
jaringan menggunakan beberapa perangkat software untuk merancang dan
mengimplementasikan konsep otomatisasi jaringan Anda sendiri. Anda dapat mulai
mengotomasi beberapa secara manual. Tujuan menggunakan konsep otomatisasi
jaringan adalah untuk mengoptimalkan kemampuan, efektifitas operasional
jaringan, dan efisiensi.
Untuk mengaktifkan penggunaan satu alat manajemen
konfigurasi di data center perusahaan anda, ada beberapa
tools untuk yang menyediakan akses admin ke sumber daya jaringan yang perlu
untuk dikelola, misalnya: antarmuka jaringan, VLAN, SNMP dan banyak lagi.
Vendor
bebas untuk menerapkan jenis dan penyedia mereka sendiri. Dalam beberapa kasus,
jenis dari vendor ini dapat menduplikasi fungsi yang ditemukan, tetapi lebih
sering kita harapkan fungsi ini menjadi aditif. Beberapa vendor sedang
mengembangkan jenis dan penyedia khusus untuk peralatan jaringan mereka. Vendor
ini ingin memastikan bahwa pelanggan mereka dapat memperoleh nilai maksimal
dari investasi mereka dalam hardware dan software untuk menerapkan suatu konsep
otomatisasi jaringan.
Sebagai
contoh penerapan konsep otomatisasi jaringan, mari kita amati sebuah contoh
tugas kecil. Ini merupakan langkah awal yang khas ketika mengadopsi otomatisasi
jaringan. Di samping meningkatkan efisiensi dan kualitas, ini juga dapat
memberikan jalan kembali ke beberapa waktu, sehingga Anda dapat lebih
mengeksplorasi dan memperoleh manfaat dari otomatisasi jaringan. Anda dapat
menemui beberapa contoh tugas kecil tersebut melalui berbagai kegiatan yang
diperlukan untuk mendorong layanan jaringan secara bersama. Seperti pada siklus
kehidupan desain awal dan rekayasa, melalui peluncuran, pengujian, verifikasi,
pemantauan, pemecahan masalah, dan optimasi.
Untuk memulai dengan hal tersebut, berikut yang harus
dipenuhi:
· Sebuah titik awal yang jelas
· Sebuah hasil yang diinginkan (apa sebetulnya masalah
yang akan Anda coba untuk atasi?)
· Pemahaman prosedur yang baik
· Semua input yang diperlukan secara lokal yang tersedia
pada router atau switch
· Semua tindakan dan output berlaku secara lokal pada
router atau switch
Kemudian anda dapat menggunakan kekuatan
otomatisasi jaringan tidak hanya pada jaringan yang
ada, tapi anda dapat menggunakan fleksibilitas tambahan dan kustomisasi untuk
menyesuaikan desain jaringan Anda berikutnya dengan kebutuhan spesifik dari
bisnis Anda.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bmc.com/blogs/friday-focus-on-itil-part-four-4-ps-of-strategy/
https://adrivit.wordpress.com/2016/04/27/penyedia-layanan-ti/
http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-strategi-layanan-dan.htmlhttps
/ /www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Tata-Kelola.aspx
https://www.scribd.com/document/283402373/Sop-Pasien-Resiko-Jatuh
http://usahaeko.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-umun-pwndidikan-layanan-khusus.html
http://www.mobnasesemka.com/konsep-otomatisasi-jaringan/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/2-aset-penting-yang-wajib-di-jaga-perusahaan