Kamis, 05 Juli 2018

Tugas Softskill (Manajamen Layanan Sistem Informasi)

Nama: Fernando Andreas
Kelas: 2KA23
NPM: 12116799
Dosen: Siti Rahma

Universitas Gunadarma


1. Operasi Layanan

Hasil gambar untuk GAMBAR OPERASI LAYANAN

-Pengantar-
Mungkin sebagian besar dari pembaca sekalian, apabila mendengar kata "Sistem Operasi", pikiran teman - teman sekalian akan langsung tertuju pada Windows, Linux, Apple. Iya, benar. Windows, Linux dan Apple merupakan beberapa contoh dari Sistem Operasi. Tapi, tahukah Anda, apa sebenarnya Sistem Operasi itu?

Jadi, definisi simpelnya, Sistem Operasi adalah sebuah software/program yang berjalan dan bertugas untuk mengatur eksekusi program lainnya (Application Program). Sistem operasi bisa juga disebut sebagai perantara antara aplikasi dengan hardware. Maksudnya adalah, apabila sistem operasi itu tidak ada, maka kita (user) akan berinteraksi langsung dengan hardware menggunakan bahasa mesin yang relatif sangat sulit untuk dimengerti.

-Maksud dan Tujuan-
- Sistem Operasi membuat komputer menjadi lebih mudah dan menarik serta nyaman untuk digunakan.
- Sistem Operasi memungkinkan sumberdaya komputer digunakan secara efisien.
- Sistem Operasi yang disusun/ diprogram sedemikian rupa memungkinkan menerima perubahan/ pengembangan baru yang efektif dan efisien, dapat melakukan pengujian sistem tanpa mengganggu layanan yang telah ada.
Dan Tujuannya:
  • Kemudahan
mempermudah seseorang untuk melakukan/menjalankan program dalam komputer yang bersifat rumit di kerjakan didalam komputer yang tanpa os,sedangkan jika ada os mempermudah seseorang untuk melakukan/menjalankan program yang ia suka sesuai keinginan dan sesuai dengan kebutuhanya.
  • Efisien
hemat tenaga dan waktu, mendapatkan hasil maksimal tanpa mengeluarkan banyak tenaga atau pemikiran dari orang-orang jika menggunakan OS.
  • Kemampuan untuk berkembang
OS tidak hanya satu program yang terfokus, Os akan berkembang sesuai dengan jaman dan kebutuhan orang.
Jadi tujuan dari Sistem Operasi agar dapat merancang sendiri serta dapat memodifikasi sistem yang telah ada sesuai dengan kebutahan kita, agar dapat memilih alternatif sistem operasi, memaksimalkan penggunaan sistem operasi dan agar konsep dan teknik sistem operasi dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi lain.

-Nilai Operasi Layanan-
Maksud dari Service atau layanan adalah sarana penyampaian nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi hasil untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan.
Hasil yang diinginkan pelanggan untuk mencapai ini adalah alasan mengapa mereka membeli atau menggunakan Service. Biasanya ini akan dinyatakan sebagai tujuan bisnis tertentu (mis. untuk memungkinkan pelanggan dari bank untuk melakukan semua transaksi dan manajemen account aktivitas online atau untuk memberikan pelayanan negara kepada warga dengan cara yang hemat biaya). Nilai layanan kepada pelanggan secara langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi hasil ini.
Ini adalah konsep umum yang berlaku untuk pembelian layanan. Mempertimbangkan perencanaan keuangan. Sebagai pelanggan, tidak memiliki keahlian atau waktu, maupun keinginan untuk menangani semua hari-hari pengambilan keputusan dan pengelolaan investasi secara individu yang diperlukan.
Oleh karena itu, membeli jasa seorang manajer profesional untuk memberikan pelayanan. Selama Kinerja mereka memberikan nilai (meningkatkan kekayaan) akan di pertahankan untuk terus di pakai pelayanannya.
Di masa mendatang, penyedia layanan sering berfokus pada teknis (sisi penawaran) berpusat pada layanan, bukan pada sisi konsumsi.
-Fungsi dan Aktivitas Utama dari  Operasi Layanan-
Manajemen Pelayanan dapat menyediakan pelayanan sebagai berikut:
  •   Memahami layanan yang mereka sediakan baik dari konsumen dan perspektif penyedia
  •   Memastikan bahwa layanan benar-benar agar peanggan mendapatkan yang diinginkan
  •   Memahami nilai service tersebut kepada pelanggan mereka dan karna mereka yang terpenting
  •   Memahami dan mengelola semua biaya dan risiko yang berkaitan dengan pemberian
  •   layanan tersebut.

Manajemen pelayanan adalah seperangkat kemampuan organisasi khusus untuk memberikan hasil kepada pelanggan dalam bentuk layanan. “Kemampuan Khusus Organisasi” ini meliputi proses, kegiatan, fungsi dan peran yang menggunakan penyedia layanan dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka, serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang cocok, mengelola pengetahuan dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.
Meskipun tidak ada definisi tunggal profesi, profesi diterima secara luas bahwa kata profesi berlaku di mana sekelompok orang berbagi standar umum dan disiplin berdasarkan tingkat tinggi pengetahuan dan keterampilan, yang diperoleh dari skema pendidikan terorganisir didukung oleh pelatihan melalui pengalaman dan diukur dan diakui melalui kualifikasi formal. Selain itu, profesi berusaha untuk menggunakan pengaruhnya melalui pengembangan pedoman praktik yang baik dan saran dalam rangka meningkatkan standar kinerja di bidang yang diberikan.
Manajemen layanan memiliki hak yang jelas untuk menganggap dirinya sebagai sebuah profesi, dan latihan disiplin manajemen pelayanan sebagai praktek profesional dilakukan dan didukung oleh komunitas global ditarik dari semua sektor pasar. Ada tubuh yang kaya pengetahuan dan pengalaman termasuk skema formal untuk pendidikan individu.
2. Pengelolaan Layanan Bisnis
-Ruang Lingkup-
Hasil gambar untuk ruang lingkup
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.
Sebagai Contoh Ruang lingkup Pada populasi dan sampel Dapat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian, Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.
-Maksud dan Tujuan-
Untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah berbagai macam ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di anggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1.      Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
2.      Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.      Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia .

Maka dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya .
Tujuannya:

a. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.

b. Tujuan khusus:
1.      Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
2.      Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3.      Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4.      Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.

-Prinsip-Prinsip Umum Pengelolaan Layanan Bisnis-
1. Prinsip Otonomi

Otonomi dapat diartikan sebuah kebebasan yang diberikan untuk seseorang atau pihak tertentu. Ditinjau dari prinsip bisnis, maka prinsip otonomi berarti sebuah perusahaan atau pelaku usaha memiliki kebebasan mutlak untuk menjalankan kegiatan usaha dan perekonomian sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Tidak ada suatu pihak tertentu atau lembaga lain yang berupaya menentukan batasan dan aturan khusus bagi pelaku usaha untuk menjalankan kegiatan usaha tertentu, selama kegiatan yang dilakukan legal atau tidak melanggar hukum, dan semua kewenangan itu ada dalam kendali tangan pelaku usaha.(baca juga : manfaat ekonomi kreatif , Ruang Lingkup Ekonomi Moneter)
Prinsip otonomi akan melahirkan visi dan misi perusahaan yang lebih terpusat dan terarah dalam kegiatan usaha. Adanya hal tersebut merupakan pedoman dalam menentukan segala kebijakan perusahaan dalam mengambil tindakan dan keputusan untuk mengatur arah dari kegiatan usaha agar lebih produktif dan efisien. Keuntungan dengan adanya prinsip otonomi dalam bisnis adalah perusahaan akan bekerja dengan orientasi yang lebih terarah dalam mewujudkan tujuannya yaitu memberikan keuntungan maksimal sehingga secara merata akan berdampak pada meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran pelaku usaha, sekaligus segala perangkat di dalam perusahaannya. Dengan menerapkan prinsip otonomi diharapkan antar pelaku usaha tidak saling merugikan dengan pihak lain dan mengetahui batasan-batasan dalam kegiatan usaha maupun persaingan.(baca juga : prinsip ekonomi syariah , Etika Bisnis Syariah)
2. Kejujuran

Atribut kejujuran pada seseorang melambangkan sebuah karakter dan sikap yang dimiliki oleh orang tersebut. Begitu pula makna kejujuran dalam prinsip bisnis, adanya hal tersebut menunjukkan sebuah karakter yang dapat meningkatkan value bagi perusahaan. Pada dasarnya karakter inilah yang membedakan antar perusahaan yang satu dengan yang lainnya dalam kaitannya dengan sukses tidaknya strategi branding terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, yaitu dapat dilihat dari bagaimana antusiasme masyarakat dalam menerima produk perusahaan tersebut. Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan angka kepuasan yang tinggi pula dalam mengapresiasi manfaat produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, sehingga secara berkelanjutan akan membentuk rasa kepercayaan dalam masyarakat terhadap produk yang dihasilkan dan kemudian akan berdampak pada terbentuknya konsumen yang loyal.(baca juga : kebutuhan dasar manusia , Ciri Ciri Sistem Ekonomi Tradisional)
Dengan melihat pola kegiatan usaha yang berjalan seperti ini maka secara langsung tidak hanya akan berdampak pada stabilnya perolehan keuntungan, akan tetapi keuntungan bisnis secara terus menurus dapat meningkat dengan signifikan. Itulah salah satu manfaat prinsip kejujuran berbisnis dalam memberikan informasi tentang kualitas produk. Selain itu penerapan prinsip kejujuran dalam bisnis juga mencakup ruang lingkup yang berkaitan dengan kejujuran dalam memberikan harga yang sesuai dengan kualitas barang, kejujuran dalam menjalin kegiatan kemitraan yaitu dengan memenuhi segala perjanjian yang telah disepakati bersama, dan dalam tubuh perusahaan itu sendiri masing-masing perangkat bekerja dengan menerapkan iklim kejujuran dalam menggerakkan dan mewujudkan visi misi perusahaan.
3. Keadilan

Prinsip keadilan dalam bisnis bertujuan agar segala sesuatu yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya setiap elemen dalam perusahaan memiliki peran masing-masing, dimana dari seluruh peran tersebut akan berdampak pada satu tujuan yang sama yaitu menyokong produktivitas kegiatan usaha. Prinsip keadilan dalam internal perusahaan berperan dalam pembagian porsi kewajiban atau tugas secara merata dari masing-masing elemen, misalnya karyawan harus menunjukkan kinerja terbaiknya dalam menjalankan setiap tugasnya dan pemilik usaha memberikan upah dan reward kepada karyawan secara adil dengan melihat performance dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka.(baca juga : bentuk-bentuk pasar , Struktur Pasar Oligopoli )
Penerapan prinsip keadilan tidak hanya sebatas pada mekanisme internal perusahaan saja, akan tetapi secara menyeluruh juga harus meliputi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan interaksi eksternal perusahaan seperti bentuk pelayanan kepada konsumen dan kerjasama dengan mitra kerja yang semuanya harus dijalankan dengan prinsip keadilan. Misalnya dalam memberikan pelayanan kepada konsumen tidak ada penentuan kriteria atau prioritas tertentu, semua konsumen diperlakukan sama dan adil tanpa membeda-bedakan, kemudian dalam kegiatan kemitraan antar pihak perusahaan dan pihak luar harus menjalankan kewajibannya masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama.(baca juga : manfaat kerjasama ekonomi antar negara , Sistem Keuangan Internasional Dari Masa Ke Masa)
4. Saling Menguntungkan

Dalam bisnis sangat wajar terjadi sebuah persaingan, terlebih untuk perusahaan yang memiliki kesamaan dalam segmentasi konsumennya. Berlomba-lomba dalam menghadirkan produk terbaik merupakan sebuah ajang yang tidak bisa dihindari oleh setiap produsen untuk menarik perhatian dan minat konsumen. Terlebih lagi dengan kondisi masyarakat yang sangat paham akan perkembangan teknologi seperti saat ini yang membuat mereka semakin cerdas dalam memilih produk, dan disinilah letak tantangan bagi para produsen untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif dan up to date.(baca juga : kelebihan memilih pasar persaingan sempurna)
Melihat persaingan bisnis yang semakin kompetitif, akan sangat bijak sekali jika setiap pengusaha saling menerapkan etika dan prinsip bisnis untuk saling menguntungkan antar sesama. Langkah tepat untuk mewujudkan prinsip tersebut adalah dengan menciptakan iklim persaingan yang sehat dalam pasar. Cara pertama yang bisa ditempuh untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan tidak menjatuhkan harga untuk barang yang sejenis, permainan harga selain berdampak pada semakin sedikitnya margin keuntungan yang diperoleh juga akan menambah beban produksi. Cara kedua yang bisa diterapkan yaitu tidak mencari dan mengungkit keburukan produk kompetitor melalui iklan atau media promosi lainnya. Contoh dari penerapan kedua cara tersebut merupakan win-win solution yang pada dasarnya masing-masing pengusaha akan tetap memperoleh keuntungan dari kegiatan pasar, meskipun berada dalam tengah-tengah persaingan yang ketat.(baca juga : Perbedaan Ekonomi Klasik dan Modern)
5. Integritas Moral

Dengan berpedoman pada prinsip integritas moral berarti secara fisik dan mental para pelaku usaha menyadari bahwa bisnis bukan hanya sekedar mengejar keuntungan semata, namun lebih dari itu yaitu bahwa bisnis merupakan media yang memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Cara berfikir yang benar dalam berbisnis adalah bagaimana produk yang dihasilkan diminati dan dijadikan pilihan utama oleh masyarakat. Masyarakat pada hakikatnya adalah elemen yang paling utama dibanding keuntungan bisnis itu sendiri, karena bagaimanapun nyawa bisnis adalah interaksi dengan konsumen yang berujung pada loyalnya konsumen dengan produk tersebut. (baca juga : teori perilaku konsumen , Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi)
-Hubungan Pengelolaan Layanan Bisnis dengan Proses Manajemen Lainnya-
Hubungan Proses bisnis dengan sistem informasi adalah seperangkat aktivitas yang berhubungan secara logis yang menjelaskan bagaimana tugas bisnis tertentu dilaksanakan, dan bisnis dapat dipandang sebagai sekumpulan proses bisnis. Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan. Proses ini juga menunjukkan cara kerja unik di mana perusahaan mengoordinasikan pekerjaan. Proses bisnis juga mengacu pada cara-cara yang unik di mana organisasi koordinat kerja, informasi, dan pengetahuan, dan cara manajemen yang memilih untuk mengkoordinasikan pekerjaan.Para manajer perlu memerhatikan proses bisnis karena mereka menentukan seberapa baik perusahaan dapat menjalankan bisnisnya, sehingga menjadi sumber yang potensial dari keberhasilan atau kegagalan strategi. Meskipun setiap fungsi bisnis utama memiliki serangkaian proses bisnis sendiri, banyak proses bisnis lainnya mencapai efisiensi yang besar dengan mengotomatiskan bagian dari proses ini atau dengan membantu mendesain ulang dan mempersingkat proses tersebut. Perusahaan dapat menjadi fleksibel dan efisien dengan mengoordinasikan proses bisnisnya secara dekat, dan dalam beberapa hal, mengintregasikan proses ini sehingga berfokus pada manajemen sumber daya dan layanan yang efisien.

Daftar Pustaka







Rangkuman Audit TI dan Metode Audit TI

Rangkuman Audit TI Metode Audit TI